Indo2Global.com – Sebanyak 12 kepala desa dari Indonesia melakukan kunjungan studi banding ke China, yang diprakarsai oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Melalui program yang berlangsung pada 18-28 September 2024 ini, para kepala desa berkesempatan untuk mempelajari langsung proses dan inovasi pembangunan desa di Negeri Tirai Bambu, dengan tujuan untuk mengadaptasi dan mengimplementasikan praktik terbaik di desa-desa di Tanah Air.
Direktur Jenderal Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi Kemendes PDTT, Danton Ginting Munthe, dalam pernyataannya di Beijing, menggarisbawahi pentingnya kegiatan ini, “Kami juga memperhatikan percepatan pembangunan di China ini, untuk itu ‘output’ yang kita harapkan adalah contoh-contoh baik di sini dapat dibawa dan menjadi pemicu yang ditularkan ke teman-teman kepala desa di desa-desa lain,” menekankan potensi kolaborasi antara desa di Indonesia dan inisiatif yang dapat lahir dari pengalamannya di China.
Fokus pembelajaran bagi rombongan kepala desa yang dikenal sebagai “Benchmarking Batch 4” adalah model pembangunan berkelanjutan dan inovasi teknologi pertanian yang telah berhasil di China. Danton menjelaskan, “Contoh baik itu misalnya pembangunan punya kelanjutan karena kepala desa di sini (China) melaksanakan pembangunan tidak terputus dengan adanya pilkada atau pergantian pejabat, jadi program-program itu tetap berjalan seperti yang telah direncanakan.”
Selain aspek kontinuitas pembangunan, dilakukan juga studi terhadap pemanfaatan nilai-nilai budaya sebagai pendorong perekonomian desa. “Misalnya bisa jadi desa pariwisata, bisa juga menonjolkan kelestarian budaya, bangunan atau dikemas dalam berbagai acara tradisional, hal itu menarik sekali,” tambah Danton. Hal ini membuka peluang bagi pengembangan desa wisata dan budaya yang kaya dengan nilai sejarah dan budaya di Indonesia.
Baca juga: AS dan Jerman Sepakat Tempatkan Rudal Jarak Jauh, Rusia Mengancam Respons
Kunjungan ini juga berupaya mempererat hubungan antara pemerintah pusat dan desa untuk menyesuaikan skema kerja yang efektif, mengacu pada keunggulan dan karakteristik tiap desa terkait potensi wisata, industri rumahan, pertanian, perikanan, dan sektor-sektor terkait lainnya. Sebagai langkah konkret, agenda kegiatan meliputi audiensi dengan pejabat MARA, kunjungan ke pasar grosir pertanian Xinfadi, Pusat Pengembangan Teknologi Pedesaan China, Festival Panen China, serta berbagai destinasi lain yang relevan dengan pengembangan desa.
Dengan adanya program ini, diharapkan para kepala desa dapat mengembangkan strategi pengentasan kemiskinan di pedesaan, sejalan dengan kerja sama yang telah disepakati antara Menteri Pertahanan Indonesia, Prabowo Subianto, dan Presiden Xi Jinping. Ke-12 kepala desa yang mengambil bagian dalam delegasi ini diharapkan dapat menerjemahkan pengalaman dan pengetahuan baru ke dalam aksi pembangunan desa yang berkesinambungan dan berorientasi masa depan, memberdayakan desa-desa di Indonesia untuk berkembang lebih maju dan mandiri.