Indo2Global.com – Tegangnya hubungan antara Rusia dan Prancis semakin memuncak setelah pengumuman dari pihak militer Paris yang menyatakan kesiapannya untuk berperang demi membela Ukraina. Kepala Staf Angkatan Darat Prancis, Jenderal Schill, dalam pernyataannya kepada Le Monde, menegaskan kesiapan pasukan Prancis untuk bertindak. “Apa pun perkembangan situasi internasional, Prancis dapat diyakinkan: tentara mereka akan merespons,” ujarnya.
Peran Prancis dalam konflik Ukraina semakin menguatkan ketegangan geopolitik di Eropa. Presiden Emmanuel Macron telah secara konsisten menolak menyingkirkan opsi keterlibatan pasukan Barat untuk mendukung Ukraina dalam pertempurannya melawan Moskow, yang dianggapnya sebagai musuh bagi Paris. Namun, langkah Prancis ini mengabaikan peringatan Vladimir Putin terhadap NATO bahwa eskalasi konflik dapat membawa dampak serius, bahkan hingga mengancam perdamaian dunia.
Baca juga: Apple Inc. Siap Rilis iPhone 16 dengan Fitur Baru!
Prancis, sebagai anggota kunci NATO dengan senjata nuklir diarsenalnya, tampaknya bersiap untuk menghadapi risiko potensial tersebut. Kepala Badan Intelijen Luar Negeri Rusia, Sergey Naryshkin, mengungkapkan bahwa Prancis sedang mempersiapkan pasukannya untuk dikerahkan ke Ukraina. Menurutnya, Paris berencana mengirim sekitar 2.000 tentara ke Kyiv. “Tentara Prancis memang akan menjadi target prioritas yang sah untuk serangan Angkatan Bersenjata Rusia,” tegas Naryshkin.
Dalam konteks kekuatan militer, Prancis dan Rusia sama-sama memiliki potensi besar. Prancis, dengan peringkat ke-2 dari 145 negara dalam indeks kekuatan militer, memiliki jumlah personel militer dan anggaran pertahanan yang signifikan. Dengan total tentara aktif mencapai 1.320.000 dan belanja pertahanan sebesar USD109 miliar, Prancis memiliki kekuatan udara, darat, dan laut yang cukup kuat untuk diandalkan. Angkatan udaranya memiliki lebih dari 4.000 pesawat militer, sedangkan angkatan daratnya memiliki lebih dari 14.000 tank tempur.
Sementara itu, Rusia dengan kekuatan militer yang tak kalah mengesankan, menempati peringkat ke-11 dalam indeks kekuatan militer. Dengan total personel militer lebih dari 1 juta, Rusia juga memiliki kekuatan angkatan udara, darat, dan laut yang mumpuni. Kapal induk, kapal selam, dan senjata nuklir menjadi bagian dari kekuatan laut Rusia yang cukup menonjol.
Dengan Prancis dan Rusia sama-sama menunjukkan kegigihan dalam memperkuat posisi mereka di Ukraina, dampak dari konflik yang semakin meruncing bisa menjadi sangat serius. Masyarakat internasional pun terus memantau perkembangan situasi ini dengan kekhawatiran akan potensi eskalasi yang dapat membawa konsekuensi besar bagi stabilitas regional dan dunia secara keseluruhan.
Baca juga: Mendekati Langit, Dubai Menggagas Piramida Ziggurat Terbesar di Dunia!
Sumber: Sindonews.
