Indo2Global.com – Fenomena astronomi yang menakjubkan, Supermoon yang dikenal sebagai “Bulan Biru” atau “Bulan Sturgeon”, menghiasi langit di berbagai belahan dunia pada Senin (19/8) dini hari. Fenomena ini menjadi sorotan karena terjadi ketika orbit Bulan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi, yang dikenal dengan istilah perigee, dan bertepatan dengan fase purnama.
Supermoon kali ini merupakan yang ketiga dari empat Bulan purnama paling terang yang akan terjadi sepanjang tahun 2024. Biasanya, dalam satu tahun, hanya ada tiga Bulan purnama, namun tahun ini ada empat Bulan purnama yang istimewa. Keistimewaan ini membuat fenomena Supermoon menjadi peristiwa yang dinantikan oleh banyak orang, terutama para pengamat langit dan fotografer yang ingin mengabadikan momen langka tersebut.
Bulan Sturgeon mendapat namanya dari tradisi suku asli Amerika, yang memberi nama pada setiap Bulan purnama sesuai dengan musim atau peristiwa alam yang terjadi pada bulan tersebut. Bulan Sturgeon merujuk pada musim panen ikan sturgeon di perairan Amerika Utara yang biasanya terjadi pada bulan Agustus.
Fenomena Supermoon ini tidak hanya terlihat di satu wilayah, tetapi dapat diamati di berbagai negara di seluruh dunia. Dari Amerika Serikat, Prancis, Turki, Serbia, Yunani, hingga Brasil, Supermoon ini memberikan pemandangan langit yang luar biasa indah.
Di Amerika Serikat, pemandangan Supermoon ini sangat dinantikan oleh para pecinta astronomi. Dengan langit yang cerah di banyak wilayah, pengamat langit dapat menyaksikan Bulan yang tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya. Di beberapa daerah, fenomena ini bahkan menjadi daya tarik wisata, dengan banyak orang berkumpul di tempat-tempat yang menawarkan pemandangan terbaik untuk menyaksikan Supermoon.
Baca juga: Biden Tawarkan Perlindungan Bagi Imigran yang Menikah dengan Warga AS,…
Sementara itu, di Prancis, pemandangan Supermoon di atas Menara Eiffel menjadi salah satu momen yang paling diabadikan oleh para fotografer. Bulan yang tampak menggantung rendah di langit Paris menambah kesan romantis yang sudah melekat pada kota tersebut. “Pemandangan ini benar-benar magis, Bulan tampak begitu dekat dan terang,” ujar seorang fotografer yang berhasil menangkap momen tersebut.
Di Turki, Supermoon terlihat menghiasi langit di atas Hagia Sophia, sebuah situs bersejarah yang menjadi ikon Istanbul. Pengunjung dan warga setempat memadati area sekitar untuk menyaksikan momen langka ini. “Ini adalah pemandangan yang tak terlupakan, Bulan tampak begitu besar dan indah di atas Hagia Sophia,” kata seorang pengunjung yang terpesona oleh pemandangan tersebut.
Di Serbia, Bulan purnama ini disambut dengan antusias oleh masyarakat yang berkumpul di tempat-tempat tinggi untuk mendapatkan pandangan terbaik. Di Yunani, Supermoon terlihat indah di atas reruntuhan kuno, menambah kesan mistis pada pemandangan tersebut. Di Brasil, Supermoon menghiasi langit malam di atas Rio de Janeiro, dengan patung Kristus Penebus yang seolah menyentuh Bulan.

Supermoon
Fenomena Supermoon ini memang menjadi daya tarik tersendiri karena keunikan dan keindahannya. Tidak hanya bagi para pengamat langit, tetapi juga bagi masyarakat umum yang jarang memperhatikan langit malam. Bulan yang tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya ini memberikan momen refleksi dan kekaguman terhadap alam semesta.
Menurut para ahli astronomi, Bulan Biru terjadi karena orbit Bulan yang tidak sepenuhnya berbentuk lingkaran, melainkan elips. Ketika Bulan berada di titik terdekat dengan Bumi, jaraknya sekitar 356.500 kilometer, dibandingkan dengan jarak rata-rata sekitar 384.400 kilometer. Hal ini membuat Bulan tampak 14% lebih besar dan 30% lebih terang daripada Bulan purnama biasa.
Fenomena Supermoon berikutnya diperkirakan akan terjadi pada akhir September 2024, yang akan menjadi Bulan purnama terakhir yang terang di tahun ini. Meskipun Supermoon merupakan fenomena yang relatif sering terjadi, keindahan dan kekuatan alam yang ditunjukkannya tetap menjadi momen yang dinantikan oleh banyak orang di seluruh dunia.
Dengan keindahan yang ditawarkan oleh Supermoon, tidak heran jika fenomena ini selalu menjadi topik pembicaraan dan perdebatan di kalangan astronomi dan masyarakat umum. Bagi mereka yang melewatkan kesempatan menyaksikan Supermoon kali ini, masih ada satu lagi kesempatan untuk menyaksikan keindahan Bulan purnama yang luar biasa pada bulan depan.
Sumber: Kumparan.