Beranda » Trump Hanya Akui Dua Jenis Kelamin, Program DEI Terancam Dihentikan!

Trump Hanya Akui Dua Jenis Kelamin, Program DEI Terancam Dihentikan!

by christine natalia
0 comment
Trump Hanya Akui Dua Jenis Kelamin, Program DEI Terancam Dihentikan

Indo2global.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang baru saja dilantik sebagai Presiden ke-47, mengumumkan rencana besar untuk meninjau kembali program keberagaman, kesetaraan, dan inklusi (DEI) di pemerintah federal. Dalam pidato perdananya pada Senin (20/1/2025), Trump menegaskan komitmennya untuk mengakhiri kebijakan yang ia sebut sebagai “rekayasa sosial berbasis ras dan gender.”

“Minggu ini, saya juga akan mengakhiri kebijakan pemerintah yang mencoba merekayasa ras dan gender secara sosial ke dalam setiap aspek kehidupan publik dan pribadi,” ucap Trump. Ia menambahkan, “Mulai hari ini, kebijakan resmi pemerintah Amerika Serikat adalah bahwa hanya ada dua jenis kelamin: laki-laki dan perempuan.”

Menurut seorang pejabat Gedung Putih yang berbicara beberapa jam sebelum pelantikan, pemerintahan Trump akan segera mengambil langkah untuk meninjau dan berpotensi menghapus berbagai program DEI. Pejabat tersebut menyebutkan, sejumlah program yang dianggap “diskriminatif” menjadi fokus utama, termasuk hibah keadilan lingkungan dan inisiatif pelatihan keberagaman.

Namun, detail lengkap mengenai langkah-langkah tersebut belum diumumkan, termasuk kapan perintah eksekutif resmi akan dikeluarkan. Pemerintahan Trump juga mengindikasikan bahwa cakupan hak-hak transgender yang dilindungi berdasarkan keputusan Mahkamah Agung AS tahun 2020 dalam kasus Bostock v. Clayton County akan dibatasi. Keputusan tersebut sebelumnya memperluas perlindungan hak-hak sipil terhadap diskriminasi berdasarkan seksualitas dan identitas gender.

banner

Trump menyampaikan visi pemerintahannya yang ingin membangun masyarakat tanpa diskriminasi berbasis ras, melainkan menilai individu berdasarkan prestasi. “Kita akan membentuk masyarakat yang tidak membeda-bedakan warna kulit dan berdasarkan prestasi,” ujarnya dengan tegas.

Langkah ini mengundang beragam reaksi dari masyarakat. Pendukung Trump menyambut baik kebijakan tersebut, dengan alasan bahwa pendekatan berbasis prestasi akan mengurangi ketegangan sosial dan meningkatkan efisiensi. Namun, para kritikus menilai kebijakan ini berisiko menghapus perlindungan bagi kelompok minoritas yang rentan.

Pengumuman ini bertepatan dengan Hari Martin Luther King Jr., sebuah momen penting yang diperingati untuk menghormati pemimpin hak-hak sipil legendaris. Beberapa aktivis menyebut keputusan Trump bertolak belakang dengan semangat perjuangan kesetaraan yang diusung oleh Martin Luther King Jr.

“Melakukan perubahan besar pada kebijakan DEI di hari ini adalah langkah simbolis yang menyakitkan,” kata seorang aktivis hak-hak sipil yang hadir dalam unjuk rasa di Washington D.C.

Sementara itu, kelompok pendukung Trump memuji langkah tersebut sebagai awal dari era baru yang lebih sederhana dan terfokus.

Penghapusan atau peninjauan ulang program DEI dapat berdampak signifikan pada berbagai aspek, termasuk dunia kerja, pendidikan, dan program sosial di Amerika Serikat. Dengan hanya mengakui dua jenis kelamin, kebijakan ini juga berpotensi memengaruhi akses layanan publik bagi kelompok transgender.

Meski menuai kontroversi, pemerintahan Trump tetap yakin bahwa kebijakan ini akan membawa perubahan positif. “Kita tidak lagi membiarkan kebijakan diskriminatif mengatur masyarakat,” tambah pejabat Gedung Putih.

Keputusan ini kemungkinan akan memicu perdebatan panjang di Kongres, komunitas hukum, dan masyarakat luas. Dampak nyata dari kebijakan ini baru akan terlihat dalam beberapa bulan mendatang.

You may also like

Leave a Comment

Soledad is the Best Newspaper and Magazine WordPress Theme with tons of options and demos ready to import. This theme is perfect for blogs and excellent for online stores, news, magazine or review sites.

Buy Soledad now!

Edtior's Picks

Latest Articles

u00a92022u00a0Soledad.u00a0All Right Reserved. Designed and Developed byu00a0Penci Design.