Indo2Global.com – Apple Inc. tetap kokoh di tengah perubahan dinamika pasar ponsel pintar dengan munculnya kabar mengenai desain iPhone 16 yang akan segera dirilis. Meskipun telah ada proyeksi penurunan penjualan unit iPhone dalam tiga tahun terakhir, namun berita ini membawa optimisme terhadap masa depan bisnis perusahaan teknologi tersebut.
Sebuah analisis dari BofA Securities menegaskan bahwa Apple masih mampu mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar dengan strategi harga yang berani. “Apple masih bisa menjaga meyakini orang untuk membayar setiap perilisan model iPhone dengan harga lebih tinggi, hal yang tetap jadi keunggulannya di pasar,” kata seorang analis BofA Securities seperti dilansir oleh Market Watch. Menurutnya, tren ini akan terus berlanjut, membantu mengatasi tekanan keseluruhan dalam bisnis perusahaan, terutama di pasar China.
Apple, yang bermarkas di Cupertino, California, AS, telah mengukuhkan dominasinya dengan menguasai hampir seluruh pasar perangkat yang dijual dengan harga setidaknya US$1.000. “Kami terus melihat Apple mengirimkan lebih banyak unit bernilai tinggi dari waktu ke waktu dan dengan demikian terus mengambil pangsa pasar,” tulis Wamsi Mohan dari BofA.
Selain itu, Apple juga memiliki potensi pasar yang signifikan melalui penjualan ponsel pintar bekas. “Mereka yang memilih untuk membeli iPhone bekas dari pihak ketiga pun tetap berkontribusi pada pundi-pundi Apple,” tambah Mohan. Pendapatan layanan per perangkat di basis terpasang Apple juga terus meningkat, mencapai US$73,01 tahun lalu dari US$50,59 pada tahun 2019.
Menurut Mohan, potensi pasar ini akan semakin berkembang seiring waktu. “Kami berharap mereka yang memilih untuk membeli iPhone bekas perlahan-lahan akan beralih ke iPhone baru dan mereka yang membeli iPhone baru akan mengikuti siklus penyegaran iPhone kira-kira setiap empat tahun sekali,” katanya.
Baca juga: Paris Siap Sambut Wisatawan, Menara Eiffel Buka Kembali!
Dari segi investasi, saham Apple masih dianggap menjanjikan. Mohan menilai bahwa saham Apple masih layak beli dengan target harga US$225, menandakan kenaikan sekitar 30% dari level saat ini. Meskipun sentimen keseluruhan terhadap saham Apple masih tertekan, sebagian besar analis Wall Street tetap optimis dengan 25 dari 43 analis yang dilacak oleh FactSet memberikan peringkat bullish.
Di sisi lain, Apple juga tetap unggul dalam persaingan di pasar internasional. Meskipun menghadapi persaingan ketat dari merek-merek lokal seperti Huawei Technologies Co di China, Apple tetap mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemimpin pasar. Meskipun mengalami penurunan penjualan di kuartal keempat, iPhone masih menjadi smartphone terlaris di China.
Munculnya desain baru untuk iPhone 16 juga menjadi topik yang menarik perhatian banyak penggemar. Dengan dimensi yang lebih besar dan berbagai fitur baru seperti Action Button dan Capture Button, iPhone 16 diharapkan dapat mempertahankan daya tariknya di pasar global. Rumor-rumor mengenai peningkatan resolusi kamera dan kapasitas baterai yang lebih besar juga menambah antusiasme para konsumen.
Dengan demikian, Apple tetap menjadi pemain utama di industri ponsel pintar global, dengan inovasi terbaru dan strategi bisnis yang terus berkembang. Dengan melihat berbagai indikator positif ini, tidak ada keraguan bahwa iPhone tetap menjadi raja smartphone dunia dan Apple akan terus memimpin dalam industri teknologi.
Baca juga: Konser Taylor Swift Dongkrak Ekonomi Singapura
Sumber: Bloomberg Technoz.
