Indo2global.com – Perang Rusia-Ukraina tampaknya memasuki babak baru yang berpotensi menuju penyelesaian. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara resmi mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu (12/2/2025). Langkah ini menjadi inisiatif besar pertama Trump dalam diplomasi global, sejalan dengan janjinya untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung sejak 2022.
Trump mengumumkan inisiatif tersebut melalui akun media sosial pribadinya, TruthSocial. Ia pertama kali mengungkap hasil pembicaraannya dengan Putin, diikuti dengan laporan percakapannya dengan Zelensky. Menurutnya, pertemuan virtual ini menjadi awal dari upaya nyata untuk mengakhiri perang yang telah menelan banyak korban jiwa.
“Saya baru saja melakukan panggilan telepon yang panjang dan sangat produktif dengan Presiden Vladimir Putin dari Rusia,” tulis Trump dalam pernyataannya.
Ia menyoroti hubungan historis antara AS dan Rusia, termasuk kerja sama keduanya dalam Perang Dunia II. Trump menekankan bahwa perdamaian antara kedua negara akan membawa manfaat besar jika terjalin hubungan kerja sama yang lebih baik di masa depan.
“Kami ingin menghentikan jutaan kematian yang terjadi akibat perang Rusia-Ukraina,” tegasnya.
Dalam pernyataannya, Trump mengungkapkan bahwa Putin setuju dengan prinsip “Akal Sehat” yang ia usung dalam kebijakan luar negerinya. Keduanya bahkan sepakat untuk mengunjungi negara masing-masing sebagai langkah awal dalam memperbaiki hubungan bilateral.
Trump juga menyatakan bahwa timnya akan segera memulai negosiasi perdamaian. Ia telah menunjuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Direktur CIA John Ratcliffe, Penasihat Keamanan Nasional Michael Waltz, dan Duta Besar Steve Witkoff untuk memimpin perundingan.
“Jutaan orang telah tewas dalam perang yang seharusnya tidak terjadi jika saya menjadi presiden sejak awal. Namun, ini telah terjadi, dan sekarang harus diakhiri. Tidak boleh ada lagi nyawa yang hilang,” ujar Trump.
Dalam pembicaraan dengan Zelensky, Trump menyatakan bahwa Presiden Ukraina juga menginginkan perdamaian. Menurutnya, negosiasi lanjutan akan segera digelar pada hari Jumat di Munich, Jerman. Wakil Presiden AS JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio akan memimpin delegasi dalam pertemuan tersebut.
“Saya berharap hasil pertemuan itu akan positif. Sudah saatnya menghentikan perang yang telah menyebabkan kematian dan kehancuran yang begitu besar dan tidak perlu,” lanjut Trump.
Sementara itu, sumber-sumber Rusia menyebutkan bahwa kemungkinan pertemuan langsung antara Putin dan Zelensky masih terbuka. Beberapa negara Arab seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) disebut sebagai kandidat lokasi potensial untuk pertemuan tersebut. Namun, hingga kini belum ada konfirmasi resmi terkait hal tersebut.
Langkah Trump dalam menginisiasi perundingan ini disambut dengan berbagai respons dari komunitas internasional. Beberapa pihak melihatnya sebagai langkah positif dalam upaya mengakhiri perang, sementara yang lain masih mempertanyakan efektivitas pendekatan tersebut. Dengan pertemuan di Munich yang akan segera berlangsung, dunia kini menanti apakah upaya diplomasi ini dapat benar-benar mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari dua tahun.